AKUAPONIK LENJER (LELE DAN GENJER)

Akuarium dari galon bekas ini merupakan inovasi sederhana yang menggabungkan sistem akuaponik — perpaduan antara budidaya ikan (lele) dan tanaman hidroponik (genjer). Inovasi sederhana ini juga menerapakan prinsip simbiosis mutualisme antara lele dan genjer. Tanaman genjer mendapatkan nutrisi dari kotoran lele sedangkan lele mendapatkan makanan dari sisa daun genjer. Wadah utama dibuat dari galon air mineral bekas yang dimodifikasi sehingga ramah lingkungan dan hemat biaya.

Bagian bawah galon difungsikan sebagai kolam mini untuk memelihara ikan lele. Air di dalam galon akan mengandung nutrisi alami dari sisa pakan dan kotoran ikan, yang kemudian dimanfaatkan sebagai pupuk organik bagi tanaman. Di bagian atas galon, dibuat sistem hidroponik sederhana menggunakan media tanam seperti arang sekam atau rockwool, tempat tumbuhnya tanaman genjer.

Air dari kolam lele disirkulasikan ke bagian tanaman melalui pipa kecil atau selang pompa air, lalu kembali lagi ke galon setelah melalui proses filtrasi alami oleh akar genjer. Dengan cara ini, tanaman mendapatkan nutrisi, sedangkan air kolam tetap jernih dan sehat bagi ikan.

Inovasi ini memiliki banyak manfaat, antara lain:

  • Menghemat air dan lahan, karena sistem tertutup dan vertikal.
  • Mengurangi limbah plastik, dengan memanfaatkan galon bekas.
  • Meningkatkan produktivitas rumah tangga, menghasilkan sayur genjer segar dan ikan lele sekaligus.
  • Cocok untuk lingkungan urban, terutama di area sempit seperti balkon atau pekarangan kecil.

Secara keseluruhan, akuarium dari galon bekas ini merupakan contoh nyata penerapan teknologi tepat guna yang murah, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

 

Berikut fungsi tiap bagian dan cara membuat akuarium hidroponik (akuaponik) dari galon bekas khusus untuk genjer (vegetasi) dan lele. Saya susun rapi: bahan & alat, fungsi bagian, langkah pembuatan, penanaman & pemeliharaan, dan tips troubleshooting.

Fungsi tiap bagian

  1. Galon (wadah utama / kolam)
    • Menampung air dan ikan; tempat terjadi siklus nutrisi.
    • Menjadi ruang bagi bakteri nitrifikasi yang mengubah amonia jadi nitrat (nutrisi bagi genjer).
  2. Media tanam (kerikil, arang sekam)
    • Menyokong tanaman, menyimpan kelembapan, dan menyediakan permukaan untuk bakteri biofilter.

Bahan & alat (contoh untuk 1 galon 19 L)

  • 1 galon plastik bekas (19 L biasa dipakai) — bersihkan dengan air hangat.
  • Tutup galon (boleh dimodifikasi) atau plat plastik untuk alas netpot.
  • Kapasitas ikan: 2–4 ekor lele kecil per 19 L (mulai agak sedikit untuk sistem pemula).

Cara membuat — langkah demi langkah

Waktu pengerjaan kira-kira 1–2 jam plus waktu stabilisasi (lihat bagian pemeliharaan).

Persiapan

  1. Cuci galon: bilas galon dengan air mengalir; jangan gunakan sabun kuat yang meninggalkan residu. Bila perlu bilas ulang.
  2. Tentukan penempatan: area teduh/setengah teduh, terhindar dari hujan langsung dan sinar matahari siang langsung (untuk mencegah alga). Permukaan datar kuat.
  1. Isi dasar galon: masukkan 2–3 cm media kasar atau batu kecil untuk dasar (opsional saringan mekanik).
  2. Isi air: isi galon dengan air bersih sampai sekitar 80–90% tinggi (tinggalkan ruang agar ikan tidak keluar saat gerak). Biarkan air tegak dulu.
  1. Isi netpot: masukkan media (kerikil/hidroton) ke netpot sampai penuh; basahi media.
  2. Tanam genjer: masukkan bibit genjer — pastikan akar sedikit menyentuh air. Genjer relatif toleran; bisa ditanam dari tunas atau potongan batang.
  3. Finishing: pasang penutup atau pelindung jika diperlukan.

 

Memasukkan ikan

  1. Masukkan lele perlahan: mulai dengan 1–2 ekor lele kecil (starter) untuk galon 19 L. Adaptasi dengan metode ‘drip acclimation’ kalau memungkinkan (samakan suhu & kualitas air).
  2. Pemantauan awal: hari pertama perhatikan nafsu makan dan perilaku (aktif, berenang normal). Jika terlihat stres, keluarkan ikan dan perbaiki kondisi (aerasi, suhu).

Perawatan & pemeliharaan rutin

  • Pemberian pakan: 1–2 kali sehari, jumlah sedikit yang habis dalam 2–3 menit. Jangan overfeed (biang pencemar terbesar).
  • Pengecekan air: lihat warna, bau, kekeruhan. Ganti 10–20% air tiap 1–2 minggu atau sesuai kebutuhan (lebih sering jika ada bau/kenaikan amonia).
  • Pangkas genjer: panen atau pangkas genjer rutin agar akar tidak menutupi seluruh permukaan netpot; potong bagian atas untuk merangsang pertumbuhan baru. Genjer bisa dipanen untuk konsumsi.
  • Pembersihan saringan & pompa: bersihkan spons/saringan tiap 2 minggu atau saat aliran turun. Jangan cuci semua media dengan air bersih steril—cukup bilas ringan dengan air kolam untuk menjaga bakteri.
  • Pengamatan kesehatan ikan: bila ada perilaku tidak biasa (nafas cepat, lesu, bercak), lakukan pemeriksaan parameter air dan isolasi bila perlu.

Tips tanaman genjer & lele

  • Genjer: tumbuh cepat, sukai cahaya sedang; akar kuat sebagai biofilter. Bisa tumbuh subur hanya dari nutrisi ikan.
  • Lele: tahan kondisi variatif, tapi tetap butuh oksigen dan ruang. Jangan terlalu padat: overcrowding meningkatkan amonia dan penyakit.

Perkiraan kapasitas & catatan keselamatan

  • Kapasitas: untuk galon 19 L, mulai dengan 2 lele kecil; maksimal 4 dengan pemantauan intensif. Naikkan volume kolam jika ingin lebih banyak ikan.
  • Higiene makanan: cuci genjer sebelum dimakan jika dipanen dari sistem.